Si dia

"Jangan kamu dekati dia lagi!!! Atau pun ayah akan lakukan sesuatu. Jangan kamu cakap ayah tidak pernah memberi peringatan! Ayah boleh jadi seorang yang kejam, fahammm!!!

Hancur luluh hatiku mendengar kata-kata ayah.Mengapa baru sekarang ayah membantah hubungan aku dengan "Si dia",setelah dalam hatiku ada cinta. Kalau dulu, ayah akan tersenyum meleret-leret bila melihat aku bermesra dengan "Si dia", tapi dalam sekelip mata semuanya berubah.

Seorang ayah sanggup bertindak kejam sebegitu rupa kepada anak gadisnya,ayah menggunakan sepenuhnya kuasa sebagai ketua keluarga untuk menghalang aku mendekati "Si dia". Airmataku terasa ingin menitis satu persatu, namun ku tahankan jua.

"Tapi yah,juliet....,baru aku ingin bersuara ayah sudah mendengus keras. " Takde tapinya lagi,kalau ayah tengok kamu mendekati "Si dia",kamu akan tahu sama ada langit ini tinggi atau rendah. "Ayah kejam!, aku hanya mampu menjerit dalam hati.


Hari ini,aku hanya mampu mengintai 'Si dia" dari celahan tingkap rumahku. "Aduh! Sakitnya menanggung rindu, aku terlalu rindu untuk berbual mesra dengannya, ingin membelai kulit mulusnya sambil bernyanyi riang, tapi, apakan daya, aku tidak mahu menjadi anak derhaka.

Kalau gugur,gugurlah nangka

Jangan terkena ranting pauh

Hendak tidur tidurlah mata

Jangan terkenang orang yang jauh

Kalau ada yang sudi,tengoklah gambar "si dia",skroll ke bawah ye.

lagi........

Inilah "Si dia" yang aku maksudkan,buah mangga sulung ayah.Punyalah ayah marah aku dok usik-usik mangga sulung dia nih.Takpe,aku akan pastikan mangga ni jadi kepunyaan aku walau apa pun halangannya,hehehe.Jaga ko mangga,akan ku cicah ko ngan kuah rojak makbee dari utara nun.